Senin, 20 April 2015

Teori-teori Mengenai Kreativitas dan Pengertian Keberbakatan dan Kreativitas

A. Teori-teori Mengenai Kreativitas meliputi :

 1. Teori Pendorong Kreativitas Meliputi : 
a. Motivasi Intrinsik untuk kreativitas Menurut Simpson dalam Vernon (1982 dalam Utami Munandar 1999:28) dorongan internal merupakan” the initiative that one manifest by his power the break away from the usual sequence of thought”. Inisiatif yang dimanifestasikan dengan dorongan untuk keluar dari seluruh pemikiran yang biasa. Mengenai dorongan dari lingkungan, ada lingkungan yang tidak menghargai imajinasi atau fantasi dan menekankan Kreativitas dan inovasi kreativitas tidak berkembang dengan budaya yang terlalu menekankan komformitas dan tradisi dan kurang terbuka terhadap perubahan dan perkembangan baru. 

b. Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif Kreativitas tidak dapat dipaksakan, karena seharusnya kreativitas tumbuh dari dorongan individu itu sendiri. Agar terjadi perilaku kreatif, seorang individu significan other harus bias menciptakan suasana yang dapat mendorong individu tergugah dengan minat bakat yang dimilikinya.

 2. Menjelaskan teori-teori yang melandasi proses kreatif meliputi ;

 a. Teori Wallas 
      1. Tahap persiapan Pada tahap ini individu harus mempersiapkan diri untuk emecahan masalah dan        mengumpulkan informasi, mempelajari pola berpikir dari orang lain, serta bertanya pada orang lain. 
2. Tahap inkubasi Pada tahap ini pengumpulan informasi dihentikan, individu melepaskan diri untuk sementara masalah tersebut. Ia tidak memikirkan masalah tersebut secara sadar tapi mengeramkannya dalam pra sadar. 
3. Tahap iluminasi Tahap ini merupakan tahap timbulnya insight atau aha Elebris atau juga disebut tahap       munculnya inspirasi atau gagasan baru.
 4. Tahap verfikasi Tahap ini merupakan tahap mengujian idea tau kreasi baru terhadap realitas. Pada tahap ini diperlukan juga pemikiran kritis dan konvergen. Proses divergensi (pemikiran kreatif) harus diikuti proses konvergensi (pemikiran kritis). 

b. Teori tentang belahan otak kiri dan kanan 
       Otak besar (cortex) terbagi atas dua belahan yang dihubungkan oleh sebuah bundelan serabut yang saling menghubungkan (interconnecting) yang disebut sebagai corpus callosum. Belahan kanan kortex berfungsi untuk mengontrol tubuh bagian kiri. Dan belahan kiri korteks mengontrol tubuh bagian kanan. Belahan kanan dan kiri otak menanggapi jenis pengalaman yang berbeda dan menanggapinya secara khas. Wittrock (dalam Clark,1998) menyatakan bahwa kedua belahan otak boleh berbeda satu sama lain karena strategi pengodean yang digunakan dan bukan karena jenis informasi yang dikodekan. Menurut teori ini, belahan otak kiri bertanggung jawab bagi pemikiran linear, sequeintal, analytic dan rational, sedangkan pemikiran-pemikiran metaphoric, spatial, holistic merupakan tanggung jawab belahan otak kanan. Kedua belahan otak kanan dan kiri berfungsi saling melengkapi berkerja secara kooperatif dalam memroses informasi. 

3. Menjelaskan Teori-teori yang melandasi, produk kreatif meliputi : 
a. Penilaian produk penemuan dalam hukum Paten 
     Pada pribadi yang kreatif, bila kondisi pribadi ddan lingkungan mebiri pelung untuk bersibuk diri secara kreatif melalui sebuah proses maka dapat di prediksikan maka produk kratifnya akan muncul. 
b. Model Basemer dan Treffinger 
           a. Kebaruan Sebagaimana produk itu baru, baik segi jumlah proses, teknik, bahan maupun konsep     yang baru.
          b. Pemecahan (Resulation) Derajat menegenai sejauh mana suatu produk itu memenuhi kebutuhan untuk mengatasi masalah. Produk itu harus bermakna, produk itu harus logis, produk itu harus bias di terapkan secara praktis 
           c. Sejauh mana produk itu mengabungkan unsur-unsur yang tidak sama menjadi keseluruhan yang canggih dan koheren. Produk itu harus organis, produk itu harus canggih atau mempunyai nilai yang lebih, produk itu harus kompleks, produk itu harus dapat dipahami, serta produk itu harus menunjukan keahlian atau keterampilan. 
c. Model penilaian kreatif dalam mengarang 
           Amabile mendefinisikan Kreativitas dengan menggunakan teknik penilaian secara konsesus (consensual assessment technique). Amabile menyatakan suatu produk atau respon disebut kreatif apabila beberapa peneliti yang sesuai secara bebas menyetujui bahwa itu disebut kreatif peneliti yang sesuai adalah para ahli dalam ranah domain dimana produk itu diciptakan.dengan menggunakan teknik penilaian consensus terhadap kreativitas, Amabile dan teman-teman telah melakukan pelbagai studi empiris yang menekankan motivasi intrinstik yang menyenangi apa yang sedang ia lakukan, dengan tingkah laku kreatif. 


B. Keberbakatan dan Kreativitas yang menjelaskan pengertian keberbakatan dan kaitannya dengan pengertian Kreativitas meliputi :
 a. Pengertian Keberbakatan 
           Menurut Renzulli J.S.dkk(1981). Mempunyai kreativitas yang tinggi yang ditandai dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatau yang baru kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, dan kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru anatara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya. 
b. Hubunggan Keberbakatan dan Kreativitas 
                    Menurut Renzulli keberbakatan merupakan kemampuan umum diatas rata- rata dan pengikatan diri terhadap tugas atau motivasi internal. Kerativitas dan Keberbakatan merupakan dua hal yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang, seseorang yang memiliki kreativitas pasti orang tersebut memiliki bakat. Tetapi orang yang berbakat belum tentu memiliki kreativitas. 



 SUMBER: http://indrapurnama3606.blogspot.com/2015/04/teori-mengenai-kreativitas-dan.html 
Dr. A. M. Basuki, MPsi, Kreativitas,Keberbakatan Intelektual dan Faktor-faktor pendukung dalam     pengembangannya

Senin, 23 Maret 2015

kreativitas

I. Pendahuluan pengertian kreativitas (definisi konsepsional, kreativitas 4P= produk, proses, pendorong pribadi) Pendekatan Pribadi Kreatif Menurut Hulbeck (1945) pribadi kreatif di defininisikan sebagai "Creative avtion is an imposing of one's own whole personality on the environment in a unique an characteristic way". Tindakan kreatif munsul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya (Hulbeck 1945 dalam utami munandar 1980,1999: 26). Menurut Stainberg (1998) terdapat tiga segi dalam Kreatifitas (three-facet model of creativity). Ia menyatakan Kreatifitas adalah pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis yaitu, intelegensi, gaya kongnisi(congnitive style) dan kepribadian atau motivasi. Secara bersama tiga segi pikiran tersebut membantu memahami apa yang melatar belakangi individu yang kreatif (Stainberg 1988 dalam Davis 1993:40) Intelegensi, yang di sebut intelegensi adalah sesuatu yg menekankan pada kemampuan verbal, pemikiran yang lancar, pengetahuan perencanaan perumusan masalah, representasi mental, keterampilan membuat keputusan dan keseimbangan dan integrasi intelektual secara umum (Steinberg 1988,1991) dalam Davis 1993:41-42). Gaya kognisi (cognitive style) atau gaya intelektual (intelectual style) atau pengaturan diri mental (mental self-government), di dapat pada seseorang yang menunjukan kelonggaran dari keterkaitan pada aturan konvensi, suatu pilihan atau membuat aturan sendiri dan mengerjakan sesuatu dengan caranya sendiri, kegemaran pada masalah yang tidak terlalu terstruktur, kesukaan menulis membuat disain, mencipta (creating), tertarik pada perkerjaan yang menuntut Kreativitas seperti ilmuan (scient) artis penanam modal perbankkan atau arsitek (Steinberg 1988,1991 dalam Davis 1993:43). Dimensi kepribadian/motivasi, meliputi ciri-ciri kreatif: toleransi terhadap kebermaknaan ganda (ambiguity) kelenturan (flexibility), dorongan untuk berprestasi dan mendapatkan pengakuan (recoqnation), keuletan dalam menghadapi rintangan(obstacles), keinginan untuk mengembangkan kinerja yang kreatif, pengambilan resiko yang moderat (Steinberg 1988, 1991 dalam Davis 1993:44). Selanjutnya menurut Steinberg dan Lubary (1995,dalam Sternberg & O'Hara 1999) menyatakan bahwa ada enam elemen yang menyatu nembentuk kreativitas. keenam elemen tersebut adalah: intelegensi, pengetahuan,gaya berpikir, kepribadian,motivasi, dan lingkungan. Intelegensi termasuk salah satu kekuatan yang bergabung mempengaruhi perilaku dan pikiran kreatif. Berdasarkan teori triachic human intelligence dari Sternberg,tiga aspek intelegensi yang mempengaruhi kreatitivitas adalah : sintetis, analisis dan kemampuan praktis. kemampuan sintesis adalah kemampuan membangkitkan ide yang baru, berkualitas tinggi sesuai dengan tugas. Karena kreativitas dupabdang sebagai sesuatu yang baru berkualitas tinggi dan sesuai dengan tugas, maka kreativitas bervariasi berdasar pribadi, tugas dan lingkungannya. Peran analisis dan inteligensi dalam penerapan kreativitas berkaitan dengan kemampuan mengevaluasi ide-idenya sendiri, kemudian memasukan ide yang mana vermakba untuk diterusjan, kemampuan analisis dapat digunakan lebih labjut untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan ide tersebut, sehingga dapat di temukan cara penyempurnakan ide tersebut. Pribadi dengan kemampuan sintesisnya tinggi tetapi kemampuan analisis rendah, mungkin membutuhkan orang lain untuk berperan sebagai evaluator. Kemampuan praktis, yaitu kemampuan menerapkan kemampuan intelektual dalam konteks kehidupan sehari-hari. Karena ide-ide kreatif cenderung sering ditolak, maka penting sekali orang yang ingib kreativitasnya berdampak, harus menemukan cara mengkomunikasikan ide secara efektif, dan belajar mempengaruhi orang lain mengenai keunggulan ide-idenya. b) Pendekatan Proses Kreatif Torrance (1955,1988) Kreatifitas didefinisikan sebagai ptises yang menyerupai langkah- langkah dalam metode ilmiah, yaitu: Memahami adanya kesulitan,masalah kesenjangan informasi,elemen yang hilang sesuatu yang menyimpang (askew). Memperkirakan dan merumuskan hipotesis tentang perbedaan-perbedaan. Menilai dan mengetes perkiraan (guesses) dan hipotesis. Memperbaiki dan mengetes kembali. Mengkomunikasikan hasil (Torrance 1988:47 dalam Davis 1993 :43). Definisi Torrance tersebut bersifat unik karena meliputi seluruh langkah-langkah kreatif mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil. c) Pendekatan Produk Kreatif Definisi yang terfokus pada produk kreatif menekankan unsur orisinalitas, kebaruan, kebermaknaan. Definisi yang menekankan kebaruan atau hal-hal yang baru seperti di kemykakan (Baron,1969 dalam Davis 1993: 47) sebagai berikut : Creativity may be defined quite simply, as the ability to bring something new into existence". " Kreatifitas dapat didefinisikan sangat sederhana sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru". Definisi-definisi lain yang menekankan kebaruan adalah definisi Newell, Show &Simon (1962, Baron 1969; May 1959; Rhodes 1961; Laswell dalam Fabun 1968, Murray 1960 dalam Davis 1993: 47-48). Sedang yang menekankan pada orisinalitas, misalnya pernyataan Mason (1960) sebagai berikut :" Creativeness in the best sense of word, requires two things : an original concept,or" idea", and benefit to someone (Mason 1960 dalam Davis1993:48). Kretifitas dalam pemahaman yang paling baik, mempersyaratkan dua hal : suatu konsep atau ide yang orisinal dan suatu keuntungan bagi seseorang. d) Pendekatan Pendorong Kreatif (press) Pendekatan yang keempat pada Kreatifitas terfokus pada dorongan kreatif, sosial dan lingkungan psikologi. ini berarti terdapat dua macam dorongan yaitu internal (dari diri sendiri) maupun dorongan eksternal (dari lingkungan sosial psikologi). Menurut Simpson dalam Veron (1982 dalam Utami Munandar 1999: 28) dorongan internal merupakan : " the intiative that one manifest by his power to break away from the usual sequence of though". inisiatif yang dimanifestasikan dengan dorongan untuk keluar dari seluruh pemikiran yang biasa. Mengenai dorongan dari lingkungan ada lingkungan yang tidak menghargai imajinasi atau fantasi dan menekankan kreativitas dan inovasi. 2. Definisi operasional dari kreativitas Kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan berpikir yang kreatif untuk dapat menciptakan sesuatu yang baru ( dapat berbentuk benda, ide, karya, seni, karya ilmiah dll). Walaupun unsur-unsurnya tidak baru (lama) tetapi susunannya atau konfigurasi baru. Disamping adanya unsur-unsur kebaruan terdapat juga unsur orsinalitas dan unsur kebermaknaan sosial dalam produk tersebut. 3. Definisi kreativitas menurut Clark Menurut Clark otak besar (cortex) terbagi atas dua belahan yang dihubungkan oleh sebuah bundelan serabut yang slaing menhubungkan (interconnecting) yang disebut sabagai corpus collosum. Belahan kanan kortex berfungsi untuk mengontrol tubuh bagian kiri, dan belahan kiri korteks mengontrol tunuh bagian kanan. Belahan kiri dan kanan otak menanggapi jenis pengalaman yang berbeda dan menanggapinya secara khas. Wittrock (1980 dalam Clark,1988) menyatakan bahwa kedua belahan otak boleh berbeda satu sama lain karena strategi pengodean yang digunakan dan bukan karena jenis informasi yang dikodekan.Menurut teori ini belahan otak kiri bertanggung jawab bagi pemikiran linear, sequential, analytic dan rational. Sedang pemikiran-pemikiran metaphoric,spatial,holistic merupakan tanggung jawab belahan otak kanan. II. Teori- teori mengenai Kreativitas Teori Psikoanalisis Menurut teori ini pribadi kreatif di pandang sebagai seseorang tang pernah mengalami traumatis, yang dihadapi dengan memunculkan gagasan- gagasan yang di dasari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dan trauma. Teoru Psikianalisis yang berkaitan dengan kreativitas ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: Teori Freud Freud menjelaskan bahwa proses kreatif timbul dari mekanisme pertahanan (defence mechanism). Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif,mekanisme sublimasi( yaitu suatu bentuk pertahanan dengan perbutan-perbuatan mulia untuk menutupi kegagalan-kegagalan yang telah dilakukan) justru merupakan penyebab utama timbulnya karya-karya kreatif. Misalnya kebutuhan seksual yang tidak dapat di penuhi (jadi merupakan kegagalan), maka terjadi sublimasi dan sublimasi ini merupakan awal dari imajinasi (Utami Munandar,1999). Macam mekanisme pertahanan adalah : Represi, yaitu secara tidak sadar melupakan kenangan tidak menyenangkan untuk diingat Kompensasi, yaitu berusaha mengimbangi ketidakmampuan yang dilakukan secara tidak sadar dengan menonjolkan pada hal lain. Sublimasi yaitu jika tudak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi dengan kreativitas di bidang seni misalnya menjadi pemain biola. Rasionalisasi,yaitu menjadi percaya bahwa suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang diinginkan sesungguhnya adalah memang hal yang diinginkan, misalnya karena tidak berhasil mendapatkan tiket untuk melihat pertandingan sepak bola kemudian mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak tertarik untuk pergi Identifikasi, yaitu ingin menjadi seperti seseorang dengan menerima standar dan nilai orang itu menjadi standar dan nilai diri sendiri. Introjeksi, yaitu menerima standar dan nilai seseorang karena takut untuk tidak sependapat dengan dia Regresi, yaitu kembali keperilaku sebelumnya berhasil jika prilaku saat ini tidak berhasil, misalnya menangis ketika mendapat nilai rendah dengan harapan guru akan mengubah nilainya. Proyeksi, yaitu menganggap seseorang memiliki perasaan terhadap seseorang yang sebaliknya dari perasaan yang sesungguhnya terhadap dia. Pembentukan reaksi, yaitu pengalihan implus yang menimbulkan kecemasan ke implus lawannya, musalnya apabila seseorang merasa benci atau dendam pada orang lain dan kebencian itu menimbulkan kecemasan pada dirinya,maka orang tersebut menampilkan perilaku sayang atau kasih (cinta) untuk menyembunyikan rasa benci tersebut. Pemindahan, yaitu jika takut mengukapkan perasaan terhadap seseorang, perasaan itu di ungkapkan terhadap seseorang yang kurang kuasa, misalnya karena takut menyatakan kemarahan kepada atasan, maka marah-marah pada anak. Kompartementalisasi, yaitu mempunyai dua kepercayaan yang saling bertentangan pada saat yang sama, misalnya meskipun ia sebetulnya bodoh, tetapi ia pintar berhitung. (Freud,S. 1993. Introductory Lectures on Psychoanalysis, dalam Utami Munandar, 1999) Teori Ernst Kris Ernst Kris (1900-1957) menyatakan bahwa mekanisme pertahanan regresi sering memynculkan tindakan kreatif. Orang yang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu " memanggil" bahan dari alam pikuran tidak sadar. Seseorang yang kreatif tidak mengalami hambatan untuk bisa "seperti anak" dalam pemikirannya. Mereka dapat mempertahankan "sikap bermain" mengenai masalah-masalah serius dalam kehidupan. dengan demikian mereka mampu melihat masalah-masalah dengan cara yang segar dan inovatif, melakukan regresi demi bertahannya ego. (Regression in the Survive of the Ego dalam Utami Munandar, 1999). Teori Carl Jung Carl Jung (1875-1967) percaya bahwa alam tidak sadar yang dalam hal ini ketidaksadaran kolektif (yang nerupakan hasil pengalaman yang sangat berpengaruh dari nenek moyang. misalnya pengalaman traumatis akibat bencana alam, kelaparan atau peperangan yang dahsyat atau berkepanjangan, misalnya Gempa dan badai Tsunami di Aceh) memainkan peranan yang amat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Dari ketidaksadaran kolektif ini timbul penemuan, teori, seni dan karya-karya baru. (Utami Munandar, 1999). Teori Humanistik Teori Humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Teori Humanistik meliputi : Teori Abraham Maslow Abraham Maslow (1908-1970) berpendapat manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang bisa nenjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan tersebut meliputi : a) kebutuhan fisik/biologis (phisically needs), b) kebutuhan rasa aman (security needs), c) kebutuhan cinta dan rasa dimiliki love and beloging needs), d) aktulisasi/ perwujudan diri (self-actualization needs), f) kebutuhan estetika (esthetic needs). Kebutuhan-kebutuhan tersebut mempunyai urutan hierarki. keempat kebutuhan pertama disebut kebutuhan"deficiancy". dua kebutuhan berikutnya yaitu aktualisasi diri dan estetika atau transendesi disebut kebutuhan "being" apabila seseorang individu bebas dari neurosis, orang akan berusaha mengaktuslisasikan dirinya sehingga mampu memusatkan pada yang hakiki. mereka dapat mencapai " peak experience" saat mendapatkan kilasan ilham (flash of insight) (Utami Munandar 1999). Teori Carl Rogers Carl Rogers (1902-1987) menyatakan terdapat tiga kondisi internal pribadi yang kreatif yaitu : Keterbukaan terhadap pengalaman Kemampuan untuk menilai situasi sesuai patokan pribadi seseorang (internal locus of evaluation) Kemampuan untuk bereksperimen,untuk "bermain" dengan konsep-konsep. Apabila seseorang memiliki ketika ciri ini amaka kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang tersebut akan dapat berfungsi sepenuhnya dan menghadilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif apabila kondisi lingkungan mendukung. Ketiga ciri atau kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk berkreasi (Utami Munandar,1999). Teori Czkisenmihalyi Ciri pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi genetis (genetic predisposition). Contoh seseorang yang sistem sensorinya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap nada lebih mudah menjadi pemusik Minat pada usia dini pada ranah tertentu.Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah tertentu sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas. Akses terhadap suatu bidang (access to adomain) Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang yang diminati, sangat membantu pengembangan bakat. d) Access to a field Kemampuan komunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat dan tokoh-tokoh penting dalam bidang yang di geluti, diperoleh infirmasi yang terakhir pendapatkan kesempatan berkerja sama dengan pakar-pakr dalam bidang yang diminati, sangat penting untuk pendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang-orang penting. e) Orang-orang kreatif di tandai adanya kemampuan mereka yang kuar biasa untuk menyesuaikan diri terhadap hampir setuap situasi dan untuk melakukan apa yang perlu untuk mencapai tujuannya. (Utami Munandar, 1999). DAFTAR PUSTAKA Dr.A.M. Heru Basuki,MPsi. Kreativitas, Keberbakatan Intelektual dan Faktor-Faktor Pendukung dalam Pengembangannya. Depok.

Kamis, 21 November 2013

Tugas Manajemen : pengertian pengendalian (controlling)

  Pengertian

Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa sumber- sumber di peroleh dan di gunakan dengan efektif dan efesien dalam rangka mencapai tujuan organisasi, dengan kata lain pengendalian manajemen dapat di artikan sebagai proses menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dapat di alokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh. pengendallian manajemen berhubungan dengan arah kegiatan manajemen sesuai dengan garis besar pedoman yang sudah di tentukan dalam proses perencanaan strategi.
    Sistem pengendalian manajemen adalah kesatuan pemikiran dari metode akutansi manajemen untuk mengumpulkan dan melaporkan data serta mengevaluasi kinerja perusahaan.
       Dasar dari sebuah pengawasan atau pengendalian adalah proses perencanaan. hasil sebuah perencanaan adalah misi, objektif atau anggaran operasional yang secara keseluruhan akan di sertai oleh sistem pengendalian.
Langkah- langkah dalam pengendalian
           ·          menentukan tujuan dan standar
            ada 2 jenis standar
  • standar output : kuantitas, kualitas, biaya dan waktu
  • standar input : kepatuhan terhadap peraturan, efisien sumber daya dan ketepatan waktu kerja
  • mengukur kinerja
mengukur secara kuat kinerja yang sebenarnya terjadi.
Jenis- jenis penegendalian
           ·          membandikan kinerja actual vs standar
tindakan korektif= kinerja yang di harapkan- kinerja actual
           ·          mengevaluasi hasil dan tindakan korektif yang di perlukan.
Ø  Semakin besar perbedaan antara kinerja yang di harapkan dan kinerja actual berarti semakn besar tindakan korektif yang di perlukan.
Ø  Manajemen by exception, yaitu memfokuskan perhatian manajemen pada situasi yang menunjukan kebutuhan korektif yang paling besar
                                                                                           


 



                                      



Concurrent control
           ·          Pengendalian concurrent berfokus pada apa yang terjadi selama proses kerja berlangsung
Penegendalian ini memonitor kegiatan yang sudah berlangsung  jika terjadi kesalahan maka di perbaiki pada saat kegiatan itu berlangsung
Misalnya : mesin yang rusak pada saat proses produksi segera di perbaiki
Feedback control
           ·          Pengendalian feedback (umpan balik) dilakukan setelah kegiatan selesai
Pengendalian berfungsi memberikan umpan balik yang dapat di gunakan untuk membuat rencana masa depan yang lebih baik
Misalnya : respon positif/ negative pelanggan digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan di masa depan.

Proses control manajemen
            Dasar dari proses pengendalian adalah proses perencanaan. Hasil dari sebuah perencanaan adalah misi, objektif, atau anggaran operasional yang secara keseluruhan akan di sertai oleh sistem pengendalian. Sebuah sistem pengendalian manajemen yang baik seharusnya dapat membantu dalam proses pembuatan keputusan dan memotivasi setiap individu dalam sebuah organisasi agar melakukan keseluruhan konsep yang telah ditentukan. Sistem pengendalian manajemen meramalkan besarnya penjualan dan biaya untuk tiap level aktifitas, anggaran evaluasi kinerja dan motivasi karyawan.
            Perencanaan strategi adalah proses pembuatan keputusan- keputusan mengenai tujuan organisasi yang di pandang tidak cocok, penentuan garis besar strateg organisasi, serta keputusan pengkombinasian dan pengguanaan sumber- sumber yang di miliki perusahaan  dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.


.      Kekuasaan dan pengaruh

1.      Pengertian kekuasaan secara umum adalah ‘’kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan’’ (Harold D. Laswell, 1984:9). Sejalan dengan itu, dinyatakan Robert A. Dahl (1978:29) bahwa ‘’kekuasaan merujuk pada adanya kemampuan untuk mempengaruhi dari seseorang kepada orang lain, atau dari satu pihak kepada pihak lain’’.

2.      Sumber-sumer kekuasaan
           ·          Sumber kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power).
           ·          Kekuasaan Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual dalam suatu organisasi.
           ·          Kekuasaan Personal (Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik yang dimiliki seorang individu.
           ·           Sumber kekuasaan struktural (structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupa-kan sumber kekuasaan kelompok.
3.      Unsur-unsur kekuasaan
              ·          Wewenang, mengenai peranan atas posisi yang resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada surat yang pasti.wewenang dapat bersifat formal maupun informal. Wewenang yang bersifat informal biasanya untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahannya. Contoh : hubungan pembantu rumah tangga dengan majikannya pembantu rumah tangga melaksanakan perintah-perintah yang diperintahkan majikannya serta memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya dan di pihak majikannya yang mempunyai wewenang untuk memerintah agar pekerjaan rumah tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu
              ·          Paksaan,  Adanya ancaman yang tidak di inginkan kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi. Contoh : seorang preman yang sering menganggu dan memalak seseorang dengan cara paksa.
           ·           Manipulatif, Merupakan kekuasaan yang bersifat licik yang dapat menipu atau mempengaruhi orang lain agar seseorang dapat tertarik padanya. sebuah titik dimana kita berusaha “melebihkan” atau “mengurangkan” sesuatu, sehingga tidak tampak seperti keadaan nyatanya. Contoh :seperti melukis terkadang mereka menambahkan sedikit warna di sini dan sana untuk menunjukan bahwa sebenarnya yang terlihat itu “lebih indah”, atau mungkin, “tidak begitu hebat”, untuk menunjukan bahwa mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gembar menabung.
           ·           Kerjasama, Kerjasama adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara individu atau kelompok untuk Mencapai suatu tujuan. Contoh : dalam kelompok adanya kerjasama dalam memperoleh Tujuan
           ·          Upah dan prestasi kerja, prestasi kerja dari setiap karyawan perlu dinilai. Oleh karena itu Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja contoh : seorang yang bekerja dan mengerjakan apa yang diperintahkan bosnya karena berharap mendapatkan upah yang diberikan.atasannya

4.      Bentuk-bentuk kekuasaan menurut Frech dan Raven : Ada lima bentuk kekuasaan menurut French and Raven (1960). Diantaranya Coersive Power, Insentive Power, Legitimate Power, Expert Power dan Referent Power.
           ·          Coersive Power merupakan suatu kekuatan untuk memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu yang mungkin melawan kehendak mereka
           ·          Insentive Power merupakan pematuhan yang dicapai berdasarkan kemampuan untuk membagikan imbalan yang dipandang oleh B sebagai sesuatu yang berharga
           ·          Legitimate Power merupakan suatu kekuasaan sah/resmi yang diterima oleh seseorang sebagai hasil dari pelimpahan wewenang dalam suatu organisasi.
           ·            Expert Power merupakan suatu kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan pada suatu keahlian atau keterampilan lebih. Kekuatan Expert adalah bentuk yang sangat umum kekuasaan dan merupakan dasar untuk proporsi yang sangat besar kolaborasi manusia, termasuk sebagian besar perusahaan di mana prinsip spesialisasi memungkinkan perusahaan-perusahaan besar dan kompleks yang harus dilakukan.
           ·          Referent Power merupakan suatu bentuk kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan oleh rujukan atau pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan seseorang. Kekuasaan ini didasarkan oleh kekaguman, mirip dengan kharisma







Kamis, 10 Oktober 2013

Pengantar Manajemen dan Perencanaan

A pengantar
1. pengertian manajemen
Manajemen adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, dan berkerjasama untuk mencapai tujuan yang di tetapkan
2. apa yang di sebut dengan kepemimpinan?
    Menurut Jhon Kotter dari Harvard Business School menyatakan kepemmpinan berkaitan dengan perubahan pemimpin menentukan arah dengan cara mempersiapkan rencana formal, merancang struktur organsasi yang kuat dan memonitor hasil dengan berdasarkan rencana.kemimpinan mendefinisikan sebagai kemampuan  untuk mempengaruh suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang di tetapkan. Sumber pengaruh ini bsa jadi bersifat formal dan nonformal. formal seperti yang di berikan oleh pemangku jabatan manajerial dalam sebuah organisasi. Sedangkan nonformal yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lan yang muncul dari luar struktur formal suatu organsas yang seringkali sama penting atau malah lebih penting dari pengaruh formal.
3. kepemimpinan contingency feidler
Menyatakan bahwa kinerja kelompokyang efektif yang bergantung kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada pemimpin tersebut.
Mengindentifikasi Gaya Kepemimpinan
Fiedler menyakini salah satu faktor utama bagi kepemimpinan yang berhasil adalah gaya kepemimpinan dasar seorang individu. Jadi, ia mulai dengan berusaha mencari tahu apa gaya dasar tersebut. Fiedler lalu menyusun kuesioner rekan kerja yang palng tidak di sukai (least preferredcoworker-LPC-questionnaire) dengan maksud ia ingin mengukur apakah seseorang berorientasi tugas atau hubungan. Kuesioner LPC merupakan kumpulan kata sifat yang saling berlawanan seperti( menyenangkan tidak menyenangkan, efesien tidak efesien, terbuka-tertutup, suportif- bermusuhan). Fiedler meminta para respodennya untuk mengingat semua rekan kerja mereka dengan mendeskripsikan satu orang diantara mereka ysng psling mereka tidak sukai mereka sukai untuk mereka ajak kerja sama dengan cara memberi nilai orang tersebut dengan memberi nilai 1-8 untuk tiap-tiap 16 kumpulan kata sifat yang saling berlawanan diatas. Fiedler yakin bahwa berdasarkan para jawaban dari respoden dalam kuesioner LPC ini ia bisa menentukan gaya kepemimpinan dasar mereka. Fiedler mengasumskan bahwa gaya kepemimpinan seseorang bersifat tetap atau tidak berubah. Kepemimpinan adalah orang yang berorientasi hubungan, situasi tersebut harus di ubah atau pemimpinan harus diganti bila efektivitas yang optimal ingin di capai.
Memahami Situasinya. Setelah gaya kepemimpinan dasar seseorang di ketahui melalui LPC, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mencocokkan si pemimpin dengan situasi. Fiedler mengidentifikasi tiga dimensi yang menurutnya menentukan faktor-faktorsituasional kunci yang menentukan efektivitas kepemimpinan. Faktor-faktor tersebut adalah hubungan pemimpin anggota, struktur tugas,  dan kekuatan posisi.
1.      Hubungan pemimpin- anggota : tingkat kepatuhan, kepercayaan,  dan rasa hormat para anggota terhadap pemimpin mereka
2.       Struktur tugas : tingkat sejauh mana penentuan pekerja di proeduralkan ( yaitu terstruktur dan tidak terstruktur)
3.      Kekuatan posisi : tingkat pengaruh yang di milikioleh seorang pemimpin atas variable-variabel kuasa seperti perekrutan, pemecatan, pendisplinan promosi, dan kenaikan gaji

Langkah berikutnya Fiedler adalah mengevaluasi situasi menurut tiga variebel kemungkinan ini.
Fiedler menyatakan bahwa hubungan pemimpin- anggota lebihbaik, struktur perkerjaan lebih tinggi, dan kekuatan posisi lebih kuat control yang dimiliki oleh pemimpin tersebut pun lebih besar. Sebagai contoh dalam situasi yang benar-benar baik (dimana pemimpin memiliki control yang besar), terdapat seorang manajer penggajian yang amat dihormati dan amat di percayai oleh karyawan-karyawannya ( hubungan pemimpin anggota yang baik), karena berbagai aktivitas yang semestinya di jalankannya seperti perhitungan gaji, penulisan cek, pembuatan laporan, serta perkerjan tersebut menawarkan kebebasan untuk memberi penghargaan dan hukuman kepada karyawan kekuatan posisi yang kuat.
 Mencocokan Pemimpin dan Situasi
Berdasarkan penelitian Fiedler menyimpulkan bahwa pemimpin yang berorientasi tugas cenderung berkerja secara lebih baik dengan situsi yang menguntungkan Fiedler mengatakan berorientasi tugas berkerja dengan sangat baik dalam situasi dengan tingkat control yang sangat rendah smentara pemimpin yang berorientasi berkerja sangat baik dengan tingkat control yang moderat.
Teori sumber daya kognitif
Fiedler dan seorang rekannya Joe Gracia berfokus pada beban stress sebagai salah satu bentuk situasional yang kurang menguntungkan serta bagaimana kecerdasan pengalaman seorang pemimpin memengaruhi reaksi terhadap stress.  Bahwa stress adalah merupakan musuh rasionalitas sulit bagi para pemimpin (atau barang siapapun dalam hal ini) untuk berpikr secara logis dan analts ketka sedang stress. Selain tu peran kecerdasan dan pengalaman seorang pemimpin dalam kaitannya dengan efektvitas berbeda dalam situas stress tingkat tinggi dan rendah.
4. Model Kepemimpinan Normatif Menurut Vroom dan Yetton
     Model yang menyedakan serangkaian peraturan yang harus di ikuti ketika menentukan bentuk dan besarnya partisipasi dalam pembuatan keputusan seperti di tentukan berbagai stuasi yang berbeda.  Model pemimpin merupakan sebuah batang tubuh keputusan yang menginkorporasikan tujuh kemungkinan( yang revelansinya bisa diidentifikasikan dengan membuat pilihan “ya atau tidak” dan lima gaya kepemimpinan alternative.

 5. path- goal teori dalam kepemimpinan tugas pemimpin untuk memberikan informasi dukungan atau  sumber daya lain yang di butuhkan kepada para pengikut agar mereka bisa mencapai berbagai tujuan mereka sstlah jalan tujuan berasal dari keyakinan bahwa bahwa para pemimpin yang efektif semestinya bisa menunjukan jalan guna membantu pengikut- pengikut mereka mendapatkan hal-hal yang mereka butuhkan demi pencapai tujuan kerja mempermudah perjalanan serta menghilangkan berbagai rintangannya.

b. perencanaan (planning), penetapan manajemen
1.      Pengertian dari perencanaan manajemen
perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama pada urautan –urutan kegiatan perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan berkerja selain di beri arahan, oleh bagian perencanaan  oleh karena itu perencanaan merupakan  proses dasar manajemen untuk menentukan tujun dan langkah - langkah yang harus di lakukan agar tujuan dapat tercapai.
2.      Manfaat perencanaan dalam suatu organsasi
·         Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjad tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama
·         Perencanaan yang disusun berdasarkan peneliti yang akurat akan menghindarkan kesalahan- kesalahan yang mungkin terjadi
·         Perencanaan membuat standar- standar atau batas- batas tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan dan pengawasan
·         Perencanaan dapat di gunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
3.      Jenis perencanaan dalam organisasi
Rencana Strategis: rencana yang di kembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Adalah rencana umum yang di perlukan untuk mencapai tujuan strategis, rencana tersebut di rancang oleh dewan direksi atau manajemen punjak pada umumnya memiliki horizon waktu yang panjang.
Rencana Taktis: digunakan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana taktis lebih memperhatikan penyeselaian tugas yang bukan sekedar memutuskan apa yang harus di lakukan. Rencana taktis di jelaskan lebih secara mendetail.
Rencana Operasional
Di kembangkan oleh manajer tingkat menengah dan tingkat bawah rencana operasional memiliki focus jangka pendek dan lingkup yang relative lebih sempit masing- masing renacana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas.

Sumber :  google books
       Perilaku Organsasi 1 Edisi.12 HVS Sthephen P.Robins Timothy A.judge

              : manajemen , edisi 7 jilid, 1.

Minggu, 17 Maret 2013

tugas psikoterapi


Pengertian psikoterapi adalah menurut para ahli antara lain adalah  terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan seseorang yang dilatih khusus dan menghubungkan kerja sama secara professional dengan seorang pasien.
Bermula dengan singmund frued, pada akhir abad ke 19 yang mepaparkan teori psikoanalisisnya, psikoterapinya kian berkembang hingga kini, teknik yang di cetuskan oleh frued adalah dasar dari terapi yang tampaknya dalam praktek sehari-hari masih tetap di gunakan sebagai dasar, apapun teoei yang di anut atau menjadi landasan atau peganga bagi seseorang yang melakukan psikoterapi
Tujuan dari psikoterapi adalah
           ·          Managemen krisis
           ·          Perubahan tingkah laku
           ·          Insight dan perubahan

Unsur dari psikoterapi
Menurut masserman ada 7 parameter pengaruh dasar yang mencangkup yang laim pada jenis psikoterapi yaitu
1.       Peran sosial (martabat) psikoterapis
2.       Hubungan persekutuan
3.       Hak
4.       Retropeksi
5.       Rehabilitasi
6.       Resosialisasi
7.       Rekapitulasi

Perbedaan antara psikoterapi dan konseling adalah
Perbedaan Psikoterapi dan Konseling :
            Dalam pemberian bantuan konseling lebih memberikan dorongan sedangkan kalo psikoterapi lebih jelas dan memberikan pemahaman secara rekontruksi. Konseling cara penanganan lebih ke terapi humanistik dan psikoterapi melalui terapi behavioristik/psikoanalisis dan pengobatan medis.
Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental Illnes :
1.            Pendekatan Client Centered
Pendekatan client centered adalah pendekatan psikoterapi yang ditokohi oleh Carl R. Rogers. Menurut Rogers, klien harus memimpin dan menentukan arah pembicaraan dan sesi. Rogers berasumsi bahwa keputusan mereka tidak hanya akan membuat mereka merasa bahagia, namun juga membuat mereka kembali menjadi orang yang baik dan beradab. Namun, jalan menuju keputusan-keputusan baik tidaklah mudah. Manusia harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, bahkan pada saat mereka mengalami masalah.
2.      Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis adalah suatu pendekatan yang ditokohi oleh Sigmund Freud. Freud percaya bahwa berbagai bentuk psikopatologi diakibatkan oleh dorongan yang kuat, yang mengawali tahap perkembangan konflik yang tidak disadari yang terkait dengan tahap psikoseksual tertentu. Freud berasumsi bahwa penyebab lingkungan dari masalah histerikal para pasiennya adalah penyiksaan seksual di masa kanak-kanak. Dalam pendekatan psikoanalisis terdapat teknik-teknik utama dalam psikoanalisi, yaitu asosiasi bebas, analisis mimpi, interpretasi, dan analisis transferensi.
3.      Pendekatan Kognitif
Kognisi adalah istilah yang mengelompokkan proses-proses mental seperti mengamati, mengenali, membayangkan, menilai, dan melakukan penalaran. Pendekatan kognitif berfokus pada bagaimana manusia menyusun berbagai pengalaman mereka, bagaimana mereka membuat pengalaman-pengalaman tersebut menjadi masuk akal, dan bagaimana mereka menghubungkan berbagai pengalaman masa kini dengan pengalaman masa lalu yang disimpan dalam memori.





Pendekatan psikoterapi terhadap mental illness
1.       Psychoanalysis dan psychodynamic
Berfokus terhadap mengubah masalah prilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadarnya untuk mendapat solusi.
2.       Behavior therapy
Berfokus dalam hukum pembelajaran. Perilaku seseorang akan di pengaruhi proses pembelaaran seumur hidup tokohnya adalah ivan Pavlov yang menemukan teknik classical conditioning assosiative learning. Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asossiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi).

3.       Congnitive therapy
Congnitive theraphy dalah penyebab difungsi pikiran dan menyebabkan difungsi prilaku. Tokohnya Albert Ellis dan Aron Back. Tuuan utama pendekatan kognitif adalah mengubah pola pikir dengan cara mengubah meningkatkan kesadaran dalam pola pikir rasional, metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan cognitive adalah collaborative empiricism, guide discovery.
4.       Humanistic therapy
Pendekatan humanistic therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri setiap manusia dengan keunukannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu dalam terapi humanistic, seseorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja bukan mengarahkan perubahan.
5.       Integrative therapy
Apabila seseorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang namanya tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja.



daftar pustaka :
http://tyayulinda.blogspot.com

tugas psikoterapi


Pengertian psikoterapi adalah..
psikoterapi adalah menurut para ahli antara lain adalah  terapi atau pengobatan yang menggunakan cara-cara psikologik, dilakukan seseorang yang dilatih khusus dan menghubungkan kerja sama secara professional dengan seorang pasien.
Bermula dengan singmund frued, pada akhir abad ke 19 yang mepaparkan teori psikoanalisisnya, psikoterapinya kian berkembang hingga kini, teknik yang di cetuskan oleh frued adalah dasar dari terapi yang tampaknya dalam praktek sehari-hari masih tetap di gunakan sebagai dasar, apapun teoei yang di anut atau menjadi landasan atau peganga bagi seseorang yang melakukan psikoterapi
Tujuan dari psikoterapi adalah
           ·          Managemen krisis
           ·          Perubahan tingkah laku
           ·          Insight dan perubahan

Unsur dari psikoterapi
Menurut masserman ada 7 parameter pengaruh dasar yang mencangkup yang laim pada jenis psikoterapi yaitu
1.       Peran sosial (martabat) psikoterapis
2.       Hubungan persekutuan
3.       Hak
4.       Retropeksi
5.       Rehabilitasi
6.       Resosialisasi
7.       Rekapitulasi

Perbedaan antara psikoterapi dan konseling adalah
Perbedaan Psikoterapi dan Konseling :
            Dalam pemberian bantuan konseling lebih memberikan dorongan sedangkan kalo psikoterapi lebih jelas dan memberikan pemahaman secara rekontruksi. Konseling cara penanganan lebih ke terapi humanistik dan psikoterapi melalui terapi behavioristik/psikoanalisis dan pengobatan medis.
Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental Illnes :
1.            Pendekatan Client Centered
Pendekatan client centered adalah pendekatan psikoterapi yang ditokohi oleh Carl R. Rogers. Menurut Rogers, klien harus memimpin dan menentukan arah pembicaraan dan sesi. Rogers berasumsi bahwa keputusan mereka tidak hanya akan membuat mereka merasa bahagia, namun juga membuat mereka kembali menjadi orang yang baik dan beradab. Namun, jalan menuju keputusan-keputusan baik tidaklah mudah. Manusia harus bertanggung jawab terhadap diri sendiri, bahkan pada saat mereka mengalami masalah.
2.      Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis adalah suatu pendekatan yang ditokohi oleh Sigmund Freud. Freud percaya bahwa berbagai bentuk psikopatologi diakibatkan oleh dorongan yang kuat, yang mengawali tahap perkembangan konflik yang tidak disadari yang terkait dengan tahap psikoseksual tertentu. Freud berasumsi bahwa penyebab lingkungan dari masalah histerikal para pasiennya adalah penyiksaan seksual di masa kanak-kanak. Dalam pendekatan psikoanalisis terdapat teknik-teknik utama dalam psikoanalisi, yaitu asosiasi bebas, analisis mimpi, interpretasi, dan analisis transferensi.
3.      Pendekatan Kognitif
Kognisi adalah istilah yang mengelompokkan proses-proses mental seperti mengamati, mengenali, membayangkan, menilai, dan melakukan penalaran. Pendekatan kognitif berfokus pada bagaimana manusia menyusun berbagai pengalaman mereka, bagaimana mereka membuat pengalaman-pengalaman tersebut menjadi masuk akal, dan bagaimana mereka menghubungkan berbagai pengalaman masa kini dengan pengalaman masa lalu yang disimpan dalam memori.





Pendekatan psikoterapi terhadap mental illness
1.       Psychoanalysis dan psychodynamic
Berfokus terhadap mengubah masalah prilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadarnya untuk mendapat solusi.
2.       Behavior therapy
Berfokus dalam hukum pembelajaran. Perilaku seseorang akan di pengaruhi proses pembelaaran seumur hidup tokohnya adalah ivan Pavlov yang menemukan teknik classical conditioning assosiative learning. Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asossiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi).

3.       Congnitive therapy
Congnitive theraphy dalah penyebab difungsi pikiran dan menyebabkan difungsi prilaku. Tokohnya Albert Ellis dan Aron Back. Tuuan utama pendekatan kognitif adalah mengubah pola pikir dengan cara mengubah meningkatkan kesadaran dalam pola pikir rasional, metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan cognitive adalah collaborative empiricism, guide discovery.
4.       Humanistic therapy
Pendekatan humanistic therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri setiap manusia dengan keunukannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu dalam terapi humanistic, seseorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja bukan mengarahkan perubahan.
5.       Integrative therapy
Apabila seseorang klien mengalami komplikasi gangguan psikologis yang namanya tidak cukup bila ditangani dengan satu metode psikoterapi saja.


Daftar pustaka
http://tyayulinda.blogspot.com