Kamis, 10 Oktober 2013

Pengantar Manajemen dan Perencanaan

A pengantar
1. pengertian manajemen
Manajemen adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, dan berkerjasama untuk mencapai tujuan yang di tetapkan
2. apa yang di sebut dengan kepemimpinan?
    Menurut Jhon Kotter dari Harvard Business School menyatakan kepemmpinan berkaitan dengan perubahan pemimpin menentukan arah dengan cara mempersiapkan rencana formal, merancang struktur organsasi yang kuat dan memonitor hasil dengan berdasarkan rencana.kemimpinan mendefinisikan sebagai kemampuan  untuk mempengaruh suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang di tetapkan. Sumber pengaruh ini bsa jadi bersifat formal dan nonformal. formal seperti yang di berikan oleh pemangku jabatan manajerial dalam sebuah organisasi. Sedangkan nonformal yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lan yang muncul dari luar struktur formal suatu organsas yang seringkali sama penting atau malah lebih penting dari pengaruh formal.
3. kepemimpinan contingency feidler
Menyatakan bahwa kinerja kelompokyang efektif yang bergantung kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada pemimpin tersebut.
Mengindentifikasi Gaya Kepemimpinan
Fiedler menyakini salah satu faktor utama bagi kepemimpinan yang berhasil adalah gaya kepemimpinan dasar seorang individu. Jadi, ia mulai dengan berusaha mencari tahu apa gaya dasar tersebut. Fiedler lalu menyusun kuesioner rekan kerja yang palng tidak di sukai (least preferredcoworker-LPC-questionnaire) dengan maksud ia ingin mengukur apakah seseorang berorientasi tugas atau hubungan. Kuesioner LPC merupakan kumpulan kata sifat yang saling berlawanan seperti( menyenangkan tidak menyenangkan, efesien tidak efesien, terbuka-tertutup, suportif- bermusuhan). Fiedler meminta para respodennya untuk mengingat semua rekan kerja mereka dengan mendeskripsikan satu orang diantara mereka ysng psling mereka tidak sukai mereka sukai untuk mereka ajak kerja sama dengan cara memberi nilai orang tersebut dengan memberi nilai 1-8 untuk tiap-tiap 16 kumpulan kata sifat yang saling berlawanan diatas. Fiedler yakin bahwa berdasarkan para jawaban dari respoden dalam kuesioner LPC ini ia bisa menentukan gaya kepemimpinan dasar mereka. Fiedler mengasumskan bahwa gaya kepemimpinan seseorang bersifat tetap atau tidak berubah. Kepemimpinan adalah orang yang berorientasi hubungan, situasi tersebut harus di ubah atau pemimpinan harus diganti bila efektivitas yang optimal ingin di capai.
Memahami Situasinya. Setelah gaya kepemimpinan dasar seseorang di ketahui melalui LPC, yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mencocokkan si pemimpin dengan situasi. Fiedler mengidentifikasi tiga dimensi yang menurutnya menentukan faktor-faktorsituasional kunci yang menentukan efektivitas kepemimpinan. Faktor-faktor tersebut adalah hubungan pemimpin anggota, struktur tugas,  dan kekuatan posisi.
1.      Hubungan pemimpin- anggota : tingkat kepatuhan, kepercayaan,  dan rasa hormat para anggota terhadap pemimpin mereka
2.       Struktur tugas : tingkat sejauh mana penentuan pekerja di proeduralkan ( yaitu terstruktur dan tidak terstruktur)
3.      Kekuatan posisi : tingkat pengaruh yang di milikioleh seorang pemimpin atas variable-variabel kuasa seperti perekrutan, pemecatan, pendisplinan promosi, dan kenaikan gaji

Langkah berikutnya Fiedler adalah mengevaluasi situasi menurut tiga variebel kemungkinan ini.
Fiedler menyatakan bahwa hubungan pemimpin- anggota lebihbaik, struktur perkerjaan lebih tinggi, dan kekuatan posisi lebih kuat control yang dimiliki oleh pemimpin tersebut pun lebih besar. Sebagai contoh dalam situasi yang benar-benar baik (dimana pemimpin memiliki control yang besar), terdapat seorang manajer penggajian yang amat dihormati dan amat di percayai oleh karyawan-karyawannya ( hubungan pemimpin anggota yang baik), karena berbagai aktivitas yang semestinya di jalankannya seperti perhitungan gaji, penulisan cek, pembuatan laporan, serta perkerjan tersebut menawarkan kebebasan untuk memberi penghargaan dan hukuman kepada karyawan kekuatan posisi yang kuat.
 Mencocokan Pemimpin dan Situasi
Berdasarkan penelitian Fiedler menyimpulkan bahwa pemimpin yang berorientasi tugas cenderung berkerja secara lebih baik dengan situsi yang menguntungkan Fiedler mengatakan berorientasi tugas berkerja dengan sangat baik dalam situasi dengan tingkat control yang sangat rendah smentara pemimpin yang berorientasi berkerja sangat baik dengan tingkat control yang moderat.
Teori sumber daya kognitif
Fiedler dan seorang rekannya Joe Gracia berfokus pada beban stress sebagai salah satu bentuk situasional yang kurang menguntungkan serta bagaimana kecerdasan pengalaman seorang pemimpin memengaruhi reaksi terhadap stress.  Bahwa stress adalah merupakan musuh rasionalitas sulit bagi para pemimpin (atau barang siapapun dalam hal ini) untuk berpikr secara logis dan analts ketka sedang stress. Selain tu peran kecerdasan dan pengalaman seorang pemimpin dalam kaitannya dengan efektvitas berbeda dalam situas stress tingkat tinggi dan rendah.
4. Model Kepemimpinan Normatif Menurut Vroom dan Yetton
     Model yang menyedakan serangkaian peraturan yang harus di ikuti ketika menentukan bentuk dan besarnya partisipasi dalam pembuatan keputusan seperti di tentukan berbagai stuasi yang berbeda.  Model pemimpin merupakan sebuah batang tubuh keputusan yang menginkorporasikan tujuh kemungkinan( yang revelansinya bisa diidentifikasikan dengan membuat pilihan “ya atau tidak” dan lima gaya kepemimpinan alternative.

 5. path- goal teori dalam kepemimpinan tugas pemimpin untuk memberikan informasi dukungan atau  sumber daya lain yang di butuhkan kepada para pengikut agar mereka bisa mencapai berbagai tujuan mereka sstlah jalan tujuan berasal dari keyakinan bahwa bahwa para pemimpin yang efektif semestinya bisa menunjukan jalan guna membantu pengikut- pengikut mereka mendapatkan hal-hal yang mereka butuhkan demi pencapai tujuan kerja mempermudah perjalanan serta menghilangkan berbagai rintangannya.

b. perencanaan (planning), penetapan manajemen
1.      Pengertian dari perencanaan manajemen
perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama pada urautan –urutan kegiatan perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan berkerja selain di beri arahan, oleh bagian perencanaan  oleh karena itu perencanaan merupakan  proses dasar manajemen untuk menentukan tujun dan langkah - langkah yang harus di lakukan agar tujuan dapat tercapai.
2.      Manfaat perencanaan dalam suatu organsasi
·         Perencanaan dapat membuat pelaksanaan tugas menjad tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama
·         Perencanaan yang disusun berdasarkan peneliti yang akurat akan menghindarkan kesalahan- kesalahan yang mungkin terjadi
·         Perencanaan membuat standar- standar atau batas- batas tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan dan pengawasan
·         Perencanaan dapat di gunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memliki irama atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
3.      Jenis perencanaan dalam organisasi
Rencana Strategis: rencana yang di kembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Adalah rencana umum yang di perlukan untuk mencapai tujuan strategis, rencana tersebut di rancang oleh dewan direksi atau manajemen punjak pada umumnya memiliki horizon waktu yang panjang.
Rencana Taktis: digunakan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana taktis lebih memperhatikan penyeselaian tugas yang bukan sekedar memutuskan apa yang harus di lakukan. Rencana taktis di jelaskan lebih secara mendetail.
Rencana Operasional
Di kembangkan oleh manajer tingkat menengah dan tingkat bawah rencana operasional memiliki focus jangka pendek dan lingkup yang relative lebih sempit masing- masing renacana operasional berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas.

Sumber :  google books
       Perilaku Organsasi 1 Edisi.12 HVS Sthephen P.Robins Timothy A.judge

              : manajemen , edisi 7 jilid, 1.