A pengantar
1. pengertian manajemen
Manajemen
adalah sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, dan berkerjasama untuk
mencapai tujuan yang di tetapkan
2.
apa yang di sebut dengan kepemimpinan?
Menurut Jhon Kotter dari Harvard Business
School menyatakan kepemmpinan berkaitan dengan perubahan pemimpin menentukan
arah dengan cara mempersiapkan rencana formal, merancang struktur organsasi
yang kuat dan memonitor hasil dengan berdasarkan rencana.kemimpinan
mendefinisikan sebagai kemampuan untuk
mempengaruh suatu kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan
yang di tetapkan. Sumber pengaruh ini bsa jadi bersifat formal dan nonformal.
formal seperti yang di berikan oleh pemangku jabatan manajerial dalam sebuah
organisasi. Sedangkan nonformal yaitu kemampuan untuk mempengaruhi orang lan
yang muncul dari luar struktur formal suatu organsas yang seringkali sama
penting atau malah lebih penting dari pengaruh formal.
3.
kepemimpinan contingency feidler
Menyatakan
bahwa kinerja kelompokyang efektif yang bergantung kesesuaian antara gaya
pemimpin dan sejauh mana situasi tersebut memberikan kendali kepada pemimpin
tersebut.
Mengindentifikasi
Gaya Kepemimpinan
Fiedler
menyakini salah satu faktor utama bagi kepemimpinan yang berhasil adalah gaya
kepemimpinan dasar seorang individu. Jadi, ia mulai dengan berusaha mencari
tahu apa gaya dasar tersebut. Fiedler lalu menyusun kuesioner rekan kerja yang
palng tidak di sukai (least
preferredcoworker-LPC-questionnaire) dengan maksud ia ingin mengukur apakah
seseorang berorientasi tugas atau hubungan. Kuesioner LPC merupakan kumpulan
kata sifat yang saling berlawanan seperti( menyenangkan tidak menyenangkan,
efesien tidak efesien, terbuka-tertutup, suportif- bermusuhan). Fiedler meminta
para respodennya untuk mengingat semua rekan kerja mereka dengan
mendeskripsikan satu orang diantara mereka ysng psling mereka tidak sukai
mereka sukai untuk mereka ajak kerja sama dengan cara memberi nilai orang
tersebut dengan memberi nilai 1-8 untuk tiap-tiap 16 kumpulan kata sifat yang
saling berlawanan diatas. Fiedler yakin bahwa berdasarkan para jawaban dari
respoden dalam kuesioner LPC ini ia bisa menentukan gaya kepemimpinan dasar
mereka. Fiedler mengasumskan bahwa gaya kepemimpinan seseorang bersifat tetap
atau tidak berubah. Kepemimpinan adalah orang yang berorientasi hubungan,
situasi tersebut harus di ubah atau pemimpinan harus diganti bila efektivitas
yang optimal ingin di capai.
Memahami
Situasinya. Setelah gaya kepemimpinan dasar seseorang di ketahui melalui LPC,
yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mencocokkan si pemimpin dengan situasi.
Fiedler mengidentifikasi tiga dimensi yang menurutnya menentukan
faktor-faktorsituasional kunci yang menentukan efektivitas kepemimpinan.
Faktor-faktor tersebut adalah hubungan pemimpin anggota, struktur tugas, dan kekuatan posisi.
1. Hubungan
pemimpin- anggota : tingkat kepatuhan, kepercayaan, dan rasa hormat para anggota terhadap
pemimpin mereka
2. Struktur tugas : tingkat sejauh mana penentuan
pekerja di proeduralkan ( yaitu terstruktur dan tidak terstruktur)
3. Kekuatan
posisi : tingkat pengaruh yang di milikioleh seorang pemimpin atas
variable-variabel kuasa seperti perekrutan, pemecatan, pendisplinan promosi,
dan kenaikan gaji
Langkah
berikutnya Fiedler adalah mengevaluasi situasi menurut tiga variebel
kemungkinan ini.
Fiedler
menyatakan bahwa hubungan pemimpin- anggota lebihbaik, struktur perkerjaan
lebih tinggi, dan kekuatan posisi lebih kuat control yang dimiliki oleh
pemimpin tersebut pun lebih besar. Sebagai contoh dalam situasi yang
benar-benar baik (dimana pemimpin memiliki control yang besar), terdapat
seorang manajer penggajian yang amat dihormati dan amat di percayai oleh
karyawan-karyawannya ( hubungan pemimpin anggota yang baik), karena berbagai
aktivitas yang semestinya di jalankannya seperti perhitungan gaji, penulisan cek,
pembuatan laporan, serta perkerjan tersebut menawarkan kebebasan untuk memberi
penghargaan dan hukuman kepada karyawan kekuatan posisi yang kuat.
Mencocokan Pemimpin dan Situasi
Berdasarkan
penelitian Fiedler menyimpulkan bahwa pemimpin yang berorientasi tugas
cenderung berkerja secara lebih baik dengan situsi yang menguntungkan Fiedler
mengatakan berorientasi tugas berkerja dengan sangat baik dalam situasi dengan
tingkat control yang sangat rendah smentara pemimpin yang berorientasi berkerja
sangat baik dengan tingkat control yang moderat.
Teori
sumber daya kognitif
Fiedler
dan seorang rekannya Joe Gracia berfokus pada beban stress sebagai salah satu
bentuk situasional yang kurang menguntungkan serta bagaimana kecerdasan pengalaman
seorang pemimpin memengaruhi reaksi terhadap stress. Bahwa stress adalah merupakan musuh
rasionalitas sulit bagi para pemimpin (atau barang siapapun dalam hal ini)
untuk berpikr secara logis dan analts ketka sedang stress. Selain tu peran
kecerdasan dan pengalaman seorang pemimpin dalam kaitannya dengan efektvitas
berbeda dalam situas stress tingkat tinggi dan rendah.
4. Model Kepemimpinan Normatif
Menurut Vroom dan Yetton
Model yang menyedakan serangkaian peraturan
yang harus di ikuti ketika menentukan bentuk dan besarnya partisipasi dalam
pembuatan keputusan seperti di tentukan berbagai stuasi yang berbeda. Model pemimpin merupakan sebuah batang tubuh
keputusan yang menginkorporasikan tujuh kemungkinan( yang revelansinya bisa
diidentifikasikan dengan membuat pilihan “ya atau tidak” dan lima gaya
kepemimpinan alternative.
5. path- goal teori dalam kepemimpinan tugas
pemimpin untuk memberikan informasi dukungan atau sumber daya lain yang di butuhkan kepada para
pengikut agar mereka bisa mencapai berbagai tujuan mereka sstlah jalan tujuan
berasal dari keyakinan bahwa bahwa para pemimpin yang efektif semestinya bisa
menunjukan jalan guna membantu pengikut- pengikut mereka mendapatkan hal-hal
yang mereka butuhkan demi pencapai tujuan kerja mempermudah perjalanan serta
menghilangkan berbagai rintangannya.
b.
perencanaan (planning), penetapan manajemen
1. Pengertian
dari perencanaan manajemen
perencanaan merupakan suatu fungsi
manajemen yang paling utama pada urautan –urutan kegiatan perencanaan merupakan
awal kegiatan. Fungsi yang lain akan berkerja selain di beri arahan, oleh
bagian perencanaan oleh karena itu
perencanaan merupakan proses dasar
manajemen untuk menentukan tujun dan langkah - langkah yang harus di lakukan
agar tujuan dapat tercapai.
2. Manfaat
perencanaan dalam suatu organsasi
·
Perencanaan dapat membuat pelaksanaan
tugas menjad tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang
sama
·
Perencanaan yang disusun berdasarkan
peneliti yang akurat akan menghindarkan kesalahan- kesalahan yang mungkin
terjadi
·
Perencanaan membuat standar- standar
atau batas- batas tindakan dan biaya sehingga memudahkan pelaksanaan dan
pengawasan
·
Perencanaan dapat di gunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan kegiatan, sehingga aparat pelaksana memliki irama
atau gerak dan pandangan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Jenis
perencanaan dalam organisasi
Rencana Strategis: rencana yang di
kembangkan untuk mencapai tujuan strategis. Adalah rencana umum yang di perlukan
untuk mencapai tujuan strategis, rencana tersebut di rancang oleh dewan direksi
atau manajemen punjak pada umumnya memiliki horizon waktu yang panjang.
Rencana Taktis: digunakan untuk mengimplementasikan
bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana taktis lebih memperhatikan
penyeselaian tugas yang bukan sekedar memutuskan apa yang harus di lakukan. Rencana
taktis di jelaskan lebih secara mendetail.
Rencana Operasional
Di kembangkan oleh manajer tingkat
menengah dan tingkat bawah rencana operasional memiliki focus jangka pendek dan
lingkup yang relative lebih sempit masing- masing renacana operasional
berkenaan dengan suatu rangkaian kecil aktivitas.
Sumber : google books
Perilaku Organsasi 1 Edisi.12 HVS
Sthephen P.Robins Timothy A.judge
: manajemen , edisi 7 jilid, 1.