Pengertian
Pengendalian manajemen adalah suatu
proses yang menjamin bahwa sumber- sumber di peroleh dan di gunakan dengan
efektif dan efesien dalam rangka mencapai tujuan organisasi, dengan kata lain
pengendalian manajemen dapat di artikan sebagai proses menjamin bahwa sumber
manusia, fisik dan teknologi dapat di alokasikan agar mencapai tujuan
organisasi secara menyeluruh. pengendallian manajemen berhubungan dengan arah
kegiatan manajemen sesuai dengan garis besar pedoman yang sudah di tentukan
dalam proses perencanaan strategi.
Sistem
pengendalian manajemen adalah kesatuan pemikiran dari metode akutansi manajemen
untuk mengumpulkan dan melaporkan data serta mengevaluasi kinerja perusahaan.
Dasar dari sebuah pengawasan atau
pengendalian adalah proses perencanaan. hasil sebuah perencanaan adalah misi,
objektif atau anggaran operasional yang secara keseluruhan akan di sertai oleh
sistem pengendalian.
Langkah- langkah
dalam pengendalian
·
menentukan
tujuan dan standar
ada 2 jenis standar
- standar output : kuantitas, kualitas, biaya dan waktu
- standar input : kepatuhan terhadap peraturan, efisien
sumber daya dan ketepatan waktu kerja
- mengukur kinerja
mengukur secara kuat kinerja yang
sebenarnya terjadi.
Jenis- jenis penegendalian
·
membandikan kinerja actual vs standar
tindakan
korektif= kinerja yang di harapkan- kinerja actual
·
mengevaluasi hasil dan tindakan korektif
yang di perlukan.
Ø Semakin
besar perbedaan antara kinerja yang di harapkan dan kinerja actual berarti
semakn besar tindakan korektif yang di perlukan.
Ø Manajemen
by exception, yaitu memfokuskan perhatian manajemen pada situasi yang
menunjukan kebutuhan korektif yang paling besar
Concurrent control
·
Pengendalian concurrent berfokus pada apa yang terjadi selama proses kerja
berlangsung
Penegendalian
ini memonitor kegiatan yang sudah berlangsung
jika terjadi kesalahan maka di perbaiki pada saat kegiatan itu
berlangsung
Misalnya
: mesin yang rusak pada saat proses produksi segera di perbaiki
Feedback control
·
Pengendalian feedback (umpan balik) dilakukan setelah kegiatan selesai
Pengendalian
berfungsi memberikan umpan balik yang dapat di gunakan untuk membuat rencana
masa depan yang lebih baik
Misalnya
: respon positif/ negative pelanggan digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk
perbaikan di masa depan.
Proses
control manajemen
Dasar dari proses pengendalian
adalah proses perencanaan. Hasil dari sebuah perencanaan adalah misi, objektif,
atau anggaran operasional yang secara keseluruhan akan di sertai oleh sistem
pengendalian. Sebuah sistem pengendalian manajemen yang baik seharusnya dapat
membantu dalam proses pembuatan keputusan dan memotivasi setiap individu dalam
sebuah organisasi agar melakukan keseluruhan konsep yang telah ditentukan. Sistem
pengendalian manajemen meramalkan besarnya penjualan dan biaya untuk tiap level
aktifitas, anggaran evaluasi kinerja dan motivasi karyawan.
Perencanaan strategi adalah proses
pembuatan keputusan- keputusan mengenai tujuan organisasi yang di pandang tidak
cocok, penentuan garis besar strateg organisasi, serta keputusan
pengkombinasian dan pengguanaan sumber- sumber yang di miliki perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
. Kekuasaan
dan pengaruh
1. Pengertian
kekuasaan secara umum adalah ‘’kemampuan pelaku untuk mempengaruhi tingkah laku
pelaku lain sedemikian rupa, sehingga tingkah laku pelaku terakhir menjadi
sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan’’ (Harold D.
Laswell, 1984:9). Sejalan dengan itu, dinyatakan Robert A. Dahl (1978:29) bahwa
‘’kekuasaan merujuk pada adanya kemampuan untuk mempengaruhi dari seseorang
kepada orang lain, atau dari satu pihak kepada pihak lain’’.
2. Sumber-sumer kekuasaan
·
Sumber
kekuasaan antar individu (interpersonal sources of power).
·
Kekuasaan
Formal (Formal Power) adalah kekuasaan yang didasarkan pada posisi individual
dalam suatu organisasi.
·
Kekuasaan
Personal (Personal Power) adalah kekuasaan yang berasal dari karakteristik unik
yang dimiliki seorang individu.
·
Sumber
kekuasaan struktural (structural sources of power). Kekuasaan ini juga dikenal
dengan istilah inter-group atau inter-departmental power yang merupa-kan sumber
kekuasaan kelompok.
3. Unsur-unsur
kekuasaan
·
Wewenang,
mengenai peranan atas posisi yang resmi atau adanya hak, ada kejelasan dan ada
surat yang pasti.wewenang dapat bersifat formal maupun informal. Wewenang yang
bersifat informal biasanya untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan
bawahannya. Contoh : hubungan pembantu rumah tangga dengan majikannya pembantu
rumah tangga melaksanakan perintah-perintah yang diperintahkan majikannya serta
memberikan tenaganya untuk membantu pekerjaan rumah tangga majikannya dan di
pihak majikannya yang mempunyai wewenang untuk memerintah agar pekerjaan rumah
tangganya dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan tertentu
·
Paksaan, Adanya
ancaman yang tidak di inginkan kekuasaan yang bersifat ilegal atau tidak resmi.
Contoh : seorang preman yang sering menganggu dan memalak seseorang dengan cara
paksa.
·
Manipulatif,
Merupakan kekuasaan yang bersifat licik yang dapat menipu atau mempengaruhi
orang lain agar seseorang dapat tertarik padanya. sebuah titik dimana kita
berusaha “melebihkan” atau “mengurangkan” sesuatu, sehingga tidak tampak
seperti keadaan nyatanya. Contoh :seperti melukis terkadang mereka menambahkan
sedikit warna di sini dan sana untuk menunjukan bahwa sebenarnya yang terlihat
itu “lebih indah”, atau mungkin, “tidak begitu hebat”, untuk menunjukan bahwa
mereka tidak sombong, rajin menjahit dan gembar menabung.
·
Kerjasama,
Kerjasama adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara individu atau kelompok
untuk Mencapai suatu tujuan. Contoh : dalam kelompok adanya kerjasama dalam
memperoleh Tujuan
·
Upah
dan prestasi kerja, prestasi kerja dari setiap karyawan perlu dinilai. Oleh
karena itu Penilaian prestasi kerja adalah proses melalui mana
organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja contoh : seorang
yang bekerja dan mengerjakan apa yang diperintahkan bosnya karena berharap
mendapatkan upah yang diberikan.atasannya
4. Bentuk-bentuk kekuasaan menurut Frech dan
Raven : Ada lima bentuk kekuasaan menurut French and Raven (1960).
Diantaranya Coersive Power, Insentive Power, Legitimate Power, Expert Power dan
Referent Power.
·
Coersive
Power merupakan suatu kekuatan untuk memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu
yang mungkin melawan kehendak mereka
·
Insentive
Power merupakan pematuhan yang dicapai berdasarkan kemampuan untuk membagikan
imbalan yang dipandang oleh B sebagai sesuatu yang berharga
·
Legitimate
Power merupakan suatu kekuasaan sah/resmi yang diterima oleh seseorang sebagai
hasil dari pelimpahan wewenang dalam suatu organisasi.
·
Expert
Power merupakan suatu kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan pada suatu
keahlian atau keterampilan lebih. Kekuatan Expert adalah bentuk yang sangat
umum kekuasaan dan merupakan dasar untuk proporsi yang sangat besar kolaborasi
manusia, termasuk sebagian besar perusahaan di mana prinsip spesialisasi
memungkinkan perusahaan-perusahaan besar dan kompleks yang harus dilakukan.
·
Referent
Power merupakan suatu bentuk kekuasaan yang berupa pengaruh yang didasarkan
oleh rujukan atau pemilikan sumber daya atau ciri pribadi yang diinginkan
seseorang. Kekuasaan ini didasarkan oleh kekaguman, mirip dengan kharisma