Rabu, 30 Desember 2009

Parasetamol, Lebih Aman Atasi DBD

Dalam memilih obat penurun demam anak yang dijual bebas, selain berkhasiat, sebaiknya orangtua memperhatikan ada tidaknya efek samping obat tersebut bagi penderita.

Untuk anak yang menderita demam dengue atau demam berdarah dengue (DBD), khususnya anak yang berusia kurang dari 12 tahun, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan parasetamol sebagai salah satu pilihan obat untuk meredakan demam. Parasetamol dinilai lebih aman untuk lambung dan tidak memiliki efek menghambat pembekuan darah. Menurut dr.Alan Tumbelaka, Sp.A, konsultan dan Kepala Divisi Penyakit Infeksi Tropik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSCM, parasetamol dapat digunakan untuk mengatasi gejala nyeri otot dan sendi, sakit kepala, serta demam pada anak.Asam asetil salisilat maupun obat antiinflamasi non-steorid seperti ibuprofen mempunyai indikasi kontra pada demam dengue maupun DBD karena dapat menimbulkan risiko iritasi dan sakit lambung yang memperburuk penyakit.

"Meski jarang ditemui, namun penelitian menunjukkan adanya efek samping obat ibuprofen yang memperburuk penyakit DBD," kata dokter Alan.

"Bila anak sudah positif kena DBD atau demam dengue, sebaiknya tidak diberi obat penurun demam jenis ibuprofen atau asam asetil salisilat," tambahnya.

Dipaparkan oleh dokter Alan, terapi terbaik untuk pengobatan demam dengue atau DBD adalah istirahat cukup dan minum banyak cairan, seperti oralit, jus buah, susu, dan sebagainya.

"Segera ke rumah sakit bila anak menunjukkan gejala lemas, tidak nafsu makan, atau muntah, terutama pada fase kritis, yakni pada hari ketiga demam," katanya.

sumber : Kompas ( kamis, 5 November 2009). Jakarta Kompas.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar